Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Para pedagang daging melakukan aksi mogok berdagang selama empat hari.
Di mana para pedagang daging melakukan aksi mogok kerja tersebut harga daging sapi di rumah pemotongan hewan semakin meningkat.
Aksi mogok berdagang para pedagang daging itu dilakukan mulai Rabu (20/1/2021).
Baca Juga: Putri Kecilnya Minta Beli Rumah di Bali, Gading Marten: Papa Work Hard, Gempi Pray Hard!
Dikutip Gridhot.ID dari Kompas.com, Sekretaris Dewan Pengurus Daerah Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) DKI Jakarta, Tb Mufti Bangkit mengatakan saat ini harga per kilogram daging sapi yang belum dipisah antara tulang dan kulitnya sebesar Rp 95.000 dan itu dinilai terlalu tinggi untuk dijual kembali ke pasar.
"Ditambah cost produksi, ekspedisi total sudah Rp 120.000-lah. Sedangkan harga eceran tertinggi ditetapkan pemerintah Rp 120.000. Belum karyawan, belum pelaku pemotong sendiri kan harus (memberi uang) anak istri di rumah," kata Mufti melalui telepon, Selasa (19/1/2021).
Berharap Harga Daging Sapi Turun
Itu sebabnya, kata Mufti, kenaikan harga daging tersebut tidak menguntungkan pedagang daging, malah membuat pedagang merugi.
Pasalnya, jika harga dinaikkan, harga akan melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Source | : | Kompas.com,Wartakotalive.com |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar