"Saya berlatih setiap pagi dan sore," kata Yusuf Wonda.
"Sebelum seleksi, saya sempat di rumah menonton tayangan video teman-teman tentang latihan TNI," sambungnya.
Tak hanya itu, Yusuf Wonda juga belajar malam dan menjaga kesehataan sebagai bekal agar dinyatakan lolos masuk seleksi.
Saat mengikuti seleksi, bekal makanan Yusuf Wonda begitu sederhana.
Ia hanya memakan nasi dan tahu.
Kesederhanaan bukanlah halangan bagi Yusuf Wonda untuk meraih mimpinya.
Menjadi prajurit Tamtama merupakan jalan yang ia pilih agar kelak menjadi sniper handal.
"Puji Tuhan, telah memberikan jalan yang terbaik, sehingga saya diberikan kelulusan untuk mengikuti pendidikan dan menjadi seorang prajurit TNI AD," kata Yusuf Wonda.
Anak kelima dari 11 bersaudara pasangan Adolof Wonda (54) dan Blandina Samobra (42) itu ingin mewujudkan keinginan ayahnya.
Yusuf Wonda memberikan pesan untuk teman-temannya yang belum berhasil.