Gridhot.ID - Nama Hambali memang bisa membawa mimpi buruk bagi sebagian orang.
Namanya mencuat semenjak dirinya diketahui menjadi dalang Bom Bali 2002 dan bom Hotel J.W. Marriott 2003.
Bahkan dirinya menjadi buronan internasional dan dianggap menjadi sosok yang sangat berbahaya di Amerika Serikat.
Setelah sekian lama kasusnya bergulir, keluarga Hambali kini mengungkapkan beberapa fakta terkait sang teroris.
Adik kandung Encep Nurjaman alias Hambali, Kankan Abdulkodir (41), mengatakan ia hanya sekilas mengenal sosok kakaknya tersebut.
Pasalnya saat Hambali merantau ke Malaysia pada tahun 1983, Kankan baru saja berumur lima tahun.
Bagi Amerika Serikat sendiri Hambali disebut sebagai teroris berbahaya, tak heran setelah ditangkap di Thailand langsung dijebloskan ke penjara Guantanamo di Amerika Serikat .
Menurut Kankan, ia terpaut umurcukup jauh dengan kakak pertamanya tersebut.
Kankan hanya mengingat dari beberapa warga Cianjur yang merantau bersama ke Malaysia beberapa orang pulang lagi, hanya kakaknya saja yang tidak kembali pulang.
Kankan mengatakan, beberapa sahabat kakaknya di Cianjur juga sudah meninggal. Ia hanya kenal kakaknya tersebut bersahabat dengan satu ustaz tak jauh dari rumahnya.
"Satu sahabat kakak saya di Cianjur juga sudah meninggal belum lama ini," kata Kankan ditemui di rumahnya, Jumat (22/1/2021) malam.
Kankan mengetahui kakaknya merantau dan menikahi orang Malaysia. Namun selama belasan tahun menikah, kakaknya itu tak dikaruniai anak.
"Saya juga mendengar keduanya sehat, mungkin saat itu belum diberi rizki anak oleh Allah SWT," katanya.
Kankan mengatakan, karena peristiwa kakaknya ditangkap dan sudah berlangsung lama, keluarga dan kakaknya sudah mengikhlaskan istrinya untuk menikah lagi.
"Istrinya sudah menikah lagi di Malaysia," katanya.
Kankan mengatakan, dari 12 bersaudara dua kakaknya juga sudah meninggal. Di Cianjur, ibunya masih ada namun dalam kondisi sakit karena usia.
"Ibu selalu ingin ikut melihat kakak melalui video, namun karena kondisinya tak memungkinkan maka kami dari keluarga yang selalu menyampaikan kepada ibu bahwa kondisi kakak sehat-sehat saja," katanya.
Kankan mengatakan, ibunya sempat beberapa kali ikut ke Jakarta ketika kondisinya masih sehat dan memungkinkan.
"Dulu ibu sempat beberapa kali ikut ke Jakarta dan berkomunikasi melalui video dengan kakak," ujarnya.
Kankan mengatakan, sejak dulu hingga sekarang, keluarga mengelola dan menjadi guru di Yayasan pendidikan yang terletak di kawasan Kecamatan Karangtengah ini.
Yayasan tersebut menaungi pendidikan dari mulai sekolah dasar sampai tingkat SMA.
"Saya juga menjadi pengajar bersama dengan kakak dan saudara yang lainnya," kata Kankan.
Kankan mengatakan, semua keluarga saat ini mendoakan yang terbaik untuk Hambali dan mempercayakan sepenuhnya kepada tim kuasa hukum mengenai permasalahan hukumnya.
"Kami semua selalu mendoakan yang terbaik di sini, kami juga sudah menanti sangat lama untuk kejelasan status hukum kakak kami," katanya.
Kankan mengatakan, beberapa hari ke depan ia akan kembali menunggu informasi dari kuasa hukum untuk kakaknya dan dari beberapa wartawan luar negeri yang biasanya memberikan informasi kepada keluarganya.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Dinilai Amerika Serikat sebagai Teroris Berbahaya, Begini Sosok Hambali Dimata Keluarga di Cianjur.
(*)