"Perasaan saya sudah tidak keruan, sedih sekali, memang sebelumnya saya ada firasat mimpi," kata Muhdin.
Muhdin kemudian menceritakan kenangan terakhirnya bersama anaknya.
Dirinya menceritakan kenangan terakhirnya adalah saat mengantar Dedi untuk menjalani tes masuk TNI di Singaraja, Bali.
"Yang saya ingat itu, waktu mengantar dia tes di Bali, terus bensin kami habis," kata Muhdin.
Menurutnya, Dedi merupakan seorang anak yang memiliki tekad kuat untuk jadi seorang prajurit.
Dedi sangat semangat menjalani latihan sebelum dirinya menjalani tes masuk tersebut.
Kini Dedi sudah gugur setelah menjalani tugasnya untuk melindungi Indonesia dari kelompok kriminal yang kejam dan mengancam negara.
(*)