Gridhot.ID - Indonesia memang kini sedang kejar target.
Wabah corona di tahun 2020 tentu saja membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat lemah kala itu.
Kini Jokowi ingin mengeluarkan seluruh jurusnya untuk bisa bangkitkan lagi Indonesia.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Jokowi ingin kejar target investasi sebesar Rp 900 triliun di tahun 2021 ini.
Tugas ini tentu saja dibebankan ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan pada Senin (25/1/2021) “Target (investasi di 2021) kami sekalipun Bappenas menyampaikan kurang lebih Rp 856 triliun, tapi kami dalam arahan Bapak Presiden itu harus Rp 900 triliun."
Sebagai salah satu kaki tangan Presiden tentu saja Bahlil siap menerima tugas besar tersebut.
"Saya akan mencoba memformulasikan itu dengan langkah-langkah yang konkret, komperhensif dan terukur agar strategi bisa jitu untuk bisa mencapai angka Rp 900 triliun tersebut,"
"Ini bukan perjaan yang mudah, tapi sebagai pembantu presiden harus menjalankan dan mengupayakan secara maksimal,” kata dia.
Bahlil punya senjata pamungkas untuk bisa memenuhi target tersebut.
Vaksin Covid-19 dan UU Cipta Kerja Omnibus Law digadang-gadang bakal mempermudah realisasi tersebut.
“Sudah barang tentu ini bisa terwujud kalau pertama, Covid kita bisa diatasi dengan vaksinasi yang baik. Kedua kita bersyukur UU Cipta Kerja Omnibus Law ini sebentar lagi PP-nya berakhir, Februari ini bisa kita eksekusi dan implementasinya untuk di BKPM mungkin di Juli akhir,” ungkapnya.
Vaksin Covid-19 memang sudah sangat dinanti-nanti banyak orang.
Selain membuat warga bisa memiliki kemungkinan selamat lebih banyak dari virus corona, vaksin juga bisa meningkatkan kegiatan masyarakat yang otomatis meningkatkan ekonomi pula.
PT Bio Farma sendiri selaku distributor vaksin siap melakukan distribusi besar-besaran di awal tahun ini.
Dikutip Gridhot dari Kontan, Bio Farma siap mengirim 4 juta dosis vaksin di bulan Februari 2021.
“Status produk-produk tersebut, saat ini sedang dalam tahap proses quality control, yang akan dikirimkan ke Badan POM untuk mendapatkan lot release agar dapat didistribusikan. Dan diperkirakan sampai dengan bulan Februari 2021 mendatang, akan siap sebanyak 4 juta dosis vaksin,” ujar Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (23/1).
“Kolaborasi antara Bio Farma dengan Sinovac, melalui dua mekanisme, yaitu impor dalam bentuk barang jadi/finished product single dose yang diperuntukkan front liner di Indonesia, dan impor dalam bentuk bulk/konsentrat vaksin,"
"Dari bulk ini, akan diproses lebih lanjut di Bio Farma di fasilitas fill and finish yang ada di Bio Farma,” kata dia.
Menurut laporan sebelumnya 1,2 juta dosis vaksin untuk petinggi dan tenaga kesehatan sudah tersebar di seluruh Indonesia.
Dan 1,8 juta lainnya juga sudah siap untuk dikirimkan lagi.
Indonesia membutuhkan vaksin Covid-19 untuk 181,5 juta penduduknya, atau setara dengan 426 juta dosis.
(*)
Source | : | Kompas.com,kontan |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar