Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Terminal dan Stasiun Bakal Pakai GeNose yang Diklaim Mampu Deteksi Covid-19 Kurang dari 1 Menit, Epidemiolog Ini Justru Beri Peringatan: Jangan Terburu-buru

Desy Kurniasari - Selasa, 26 Januari 2021 | 09:42
Alat GeNose buatan ahli UGM untuk deteksi COVID-19
Kompas.com

Alat GeNose buatan ahli UGM untuk deteksi COVID-19

Ia juga menjelaskan, apabila penggunaan alat GeNose C19 ini di stasiun kereta api bersifat mandatory. Jadi penumpang yang akan melakukan perjalanan, wajib melakukan tes Covid-19 menggunakan alat ini.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau langsung penggunaan alat GeNose C19 di Terminal Kampung Rambutan, Minggu (24/1/2021). (DOKUMENTASI KEMENHUB)

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau langsung penggunaan alat GeNose C19 di Terminal Kampung Rambutan, Minggu (24/1/2021). (DOKUMENTASI KEMENHUB)

"Tujuannya tentu untuk meyakinkan bahwa penumpang kereta api, benar tidak terpapar Covid-19 sebelum melakukan perjalanan. Tetapi, penumpang masih diwajibkan membawa surat hasil tes negatif Covid-19 dari fasilitas kesehatan," kata Budi Karya.

Sementara itu untuk di transportasi bus, Budi Karya mengungkapkan, tidak bersifat mandatory tetapi akan dilakukan random sampling kepada penumpang.

Baca Juga: Sombongkan Diri Berhasil Curi Vaksin Covid-19 Demi Keluarga dan Temannya, Dokter Ini Akhirnya Ditangkap, Pengacara: Dia Pegawai Negeri Berdedikasi

"Jadi tidak bersifat wajib sebelum naik bus melakukan tes dengan GeNose, tetapi akan dilakukan tes secara acak sebelum bus melakukan perjalanan," ujar Budi Karya.

Sementara itu, dilansir dari Kontan.co.id, menanggapi rencana penggunaan GeNoSe di stasiun, epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, penggunaan alat itu harus dalam proporsi yang tepat.

"Sebagai alat baru yang masih dalam tahap uji, tidak bisa serta merta langsung dijadikan sebagai alat untuk program yang sangat penting saat ini," kata Dicky kepada Kompas.com, Senin (25/1/2021).

Baca Juga: 2 Kali Terpapar Covid-19, Remaja Ini Masih Jumawa Dirinya Kebal Corona, Nasibnya Berujung Naas Usai Nekat Ikut Pesta

Sebab menurut Dicky, situasi pandemi di Indonesia saat ini sangat serius serta butuh upaya besar dan teruji. Ia menuturkan, teknologi serupa GeNoSe sebenarnya telah dikembangkan lama di sejumlah negara untuk mendeteksi penyakit, seperti kanker dan diabetes.

Akan tetapi, hingga saat ini belum ada satu pun negara yang menggunakannya, khususnya untuk pengendalian pandemi Covid-19. Ia pun mengingatkan agar pemerintah tidak terburu-buru dalam mengeluarkan kebijakan terkait pandemi.

"Sekali lagi dalam kondisi seperti ini kita jangan terburu-buru, sehingga bukannya meningkatkan respons terhadap pandemi, justru malah kontraproduktif," jelas dia.

Halaman Selanjutnya

Apresiasi

Source :Tribunnews.comKontan.co.id

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x