"Virus Nipah adalah penyakit menular lain yang muncul dan menimbulkan kekhawatiran besar.
Nipah bisa meledak kapan saja. Pandemi berikutnya bisa jadi infeksi yang resistan terhadap obat," kata Jayasree K. Iyer, direktur eksekutif Access to Medicine Foundation.
WHO sendiri telah mengidentifikasi jika virus Nipah ini masuk dalam daftar penyakit menular dari 16 penyakit risiko kesehatan terbesar masyarakat.
Disebut-sebut kelelawar buah adalah inang alami virus tersebut yang memiliki angka kematian cukup besar sekitar 40-75 persen.
Salah satu alasan mengapa virus Nipah ini sangat menyeramkan adalah dimana masa inkubasi penyakit bisa mencapai 45 hari dalam satu kasus saja.
Rupanya tak hanya menginfeksi manusia, tetapi virus baru ini juga dapat menginfeksi berbagai macam hewan, yang membuat penyebarannya menjadi semakin tinggi.
Penularan virus ini sendiri juga bisa melalui kontak langsung ataupun dengan mengonsumsi makanan-makanan yang terkontaminasi.
Seseorang yang terinfeksi virus Nipah tersebut akan mengalami gejala pernapasan, seperti batuk, sakit bagian tenggorokan, kelelahan, ensefalitis dan pembengkakan otak yang dapat mengakibatkan kejang hingga kematian.
Ternyata Bangladesh dan India adalah negara yang pernah dilanda virus Nipah pada masa lalu.
Source | : | Kompas.com,Antaranews,WorldMeter |
Penulis | : | Septia Gendis |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar