GridHot.ID - Herjunot Ali kini dikenal sebagai aktor ternama di Indonesia.
Namanya semakin bersinar di jagat hiburan tanah air.
Maka dari itu tak heran jika dirinya banyak digandrungi oleh kaum hawa.
Dibalik kesuksesannya sebagai aktor film, ternyata masa lalu Herjunot Ali penuh dengan lika-liku perjuangan yang keras.
Tak banyak tahu apa yang akan terjadi di masa mendatang. Itulah kesimpulan dari cerita masa lalu Herjunot Ali.
Kebanyakan orang tahunya dia sukses setelah membintangi banyak film.
Namun, kondisi di masa lalunya tak sebaik yang orang pikir. Bahkan, dia pernah melalui perjuangan yang sangat keras untuk mengubah nasibnya menjadi saat ini.
Dilansir dari Tribunnews.com, Herjunot Ali menceritakannya saat diundang sebagai tamu di acara Okay Boss yang dipandu Raffi Ahmad dan Gading Marten.
Saat itu dia ditantang untuk menjawab pernyataan yang diberikan secara jujur.
Seperti diketahui, sosok Herjunot Ali pasti sudah tak asing di kalangan penikmat film Indonesia.
Kiprahnya sebagai aktor bisa dikatakan sukses.
Beberapa film terkenal yang pernah diperankannya antara lain Tenggelamnya Kapal Van De Wijck, Antologi Rasa, 5 cm, dan banyak lainnya.
Namun siapa sangka, ketika muda kehidupan Herjunot penuh dengan lika-liku.
Ia pun mengaku pernah kabur dari rumah saat usianya 17 tahun.
Hal tersebut dilakukan lantaran bertengkar hebat dengan sang ayah. Dia memilih keluar rumah karena geram.
"Fakta, umur 17, gue berantem sama bokap kan, gue dikasih kalimat sama nyokap kalau laki-laki itu harus bisa berdiri di atas kakinya sendiri," ujar Junot dikutip dari Youtube Trans7 Official, Minggu (31/1/2021).
Di umur yang masih terbilang remaja, bertahan hidup sendirian tanpa orang tua pastinya akan berat.
Aktor itu pun terpaksa kembali ke rumah lantaran tak kuat menghadapi kerasnya hidup di jalanan.
Ditambah lagi saat itu dirinya tak bekerja, dan kehabisan uang untuk makan.
"Gua keluar deh, ternyata kehidupan di luaran sana memang susah, tidak segampang itu. Habis itu enggak ada duit, balik lagi ke rumah," jawabnya yang diikuti tawa.
Pertanyaan kedua pun dilontarkan oleh Gading Marten, yang saat itu menjadi MC tamu, perihal kehidupan Junot saat di London.
Pernah hidup selama setahun di London, Junot mengaku pernah hidup sulit.
Ia bahkan bisa mengonsumsi makanan sisa, yang telah dibuang orang.
"Zaman dulu gua waktu di Inggris gak ada duit kan, jadi gua sama temen-temen ngumpul di suatu tempat, kalau ada orang buang makanan sisa di tong sampah, langsung kita ambil," jelas Junot.
Kegiatan seperti itu terpaksa ia lakukan dengan temannya lantaran tak memiliki cukup uang untuk menyambung hidup.
Tak selalu makanan sisa, Junot mengaku terkadang makanan yang dibuang masih bagus dan baru.
"Makanannya ada yang masih bagus, tergantung harinya, kalau hoki makanannya bagus, kalo enggak hoki ya makanan bekas," ujarnya.
Melansir TribunJabar.id, Herjunot Ali kala itu sempat melancong ke London dalam rangka ingin menjadi pemain sepak bola profesional.
Namun nahas, gegara klub sepak bola yang didatanginya mengalami polemik, Herjunot Ali kembali ke Indonesia setahun kemudian.
Antar Gas
Tak cukup sampai di situ, Herjunot Ali kecil bahkan pernah tinggal di sebuah gang sempit di kawasan Cawang.
Saat itu, ia bahkan harus merasakan banting tulang mengais rezeki dengan berjualan tabung gas dan koran bekas.
"Fakta. Dulu. Dulu tuh kalau gue anter gas orang bilang gini, 'kamu ngapain cakep-cakep anter gas'. Akhirnya gue dikasih makan," ujar Herjunot Ali.
"Umur berapa?" potong Sahila Hisyam selaku co host.
"Gue kelas 3 SD. Kalau (jualan) koran bekas itu gue kiloin, gue jual ke pasar," tambah Herjunot Ali.
Ya, meski masa lalunya pernah susah, Herjunot Ali mengaku tak malu dengan hal itu dan mensyukuri segala hal yang kini sudah didapatkannya.
(*)