"Istrinya memang sedang hamil, Ummu Fahad namanya. Itu istri kedua beliau.
Sedang hamil anak ketiga dari Ummu Fahad," ungkap Iskandar, asisten Syekh Ali Jaber dikutip TribunnewsBogor.com dari Youtube Cumi Cumi, Kamis (21/1/2021).
Dari pernikahan dengan Umi Nadia, Syekh Ali Jaber dikarunia seorang putra, bernama Hasan.
"Dari istri sebelumnya, pernikahan pertama dengan Umi Nadia ada Al Hasan. Al Hasan itu hasil pernikahan dengan Umi Nadia," papar Iskandar.
Kemudian, dari istri kedua, Syekh Ali Jaber dikaruniai 3 orang anak, satu diantaranya masih dalam kandungan.
"Kemudian, ada lagi Ummu Fahad, sedang hamil anak ketiga. Jadi total anak Syekh Ali itu ada 4.
Dari Umi Nadia satu, yaitu Hasan.
Dari Ummu Fahad ada Fahad, Ghaits dan calonnya yang lagi dikandung," tambah sang asisten.
Kemudian, mengenai rumor yang salah di kalangan media, Iskandar mengaku salah.
Karena memang sosok Ummu Fahad ini tak pernah dipublikasi.
"Memang, Ummu Fahad gak pernah terinfo, karena kita gak pernah klarifikasi soal istri Syekh Ali," ujar Iskandar.
Kemudian, mengenai keinginan terakhir Syekh Ali Jaber, Iskandar mengaku hanya bisa mengelus dada.
Menurut pengakuan Iskandar, Syekh Ali Jaber sangat menginginkan punya anak perempuan.
"Syekh mengharapkan sekali anak perempuan," ungkap Iskandar.
Akan tetapi, tak disangka keinginan Syekh Ali Jaber itu pun belum terwujud.
Ditambah lagi, soal kehamilan sang istri, Syekh Ali Jaber sempat mengungkapkan isyarat memilukan.
"Isyaratnya itu baru saya sadari setelah Syekh dikuburkan, saya ingat kondisi kehamilan istri beliau.
Ada isyarat kalau dimaknai, kalau Syekh Ali tidak akan bisa melihat bayi ini sampai lahiran," bongkar Iskandar.
Lantas, Iskandar membongkar curhatan pilu Syekh Ali Jaber sebelum meninggal dunia soal kehamilan sang istri.
"Kalimatnya waktu itu, beliau mengabari saya 'Iskandar, alhamdulillah istri saya hamil lagi'. Saya senang, alhamdulillah syekh'
(Syekh bilang) tapi saya rasa bayi ini gak sampai lahiran," pungkasnya.
(*)
Source | : | tribunnewsmaker,tribunnewsbogor |
Penulis | : | Septia Gendis |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar