Namun, beberapa ahli berspekulasi, virus yang "ditangkap" dari alam liar bisa ditemukan dalam eksperimen laboratorium untuk menguji risiko paparan atas manusia dan kemudian "melarikan diri" melalui staf yang terinfeksi.
"Sangat menarik. Banyak pertanyaan," ujar Thea Fischer, anggota tim penyelidik dari Denmark, dari mobilnya saat keluar dari lab setelah kunjungan, menjawab pertanyaan wartawan, apakah tim telah menemukan sesuatu.
Beberapa ilmuwan telah meminta China untuk merilis perincian semua sampel virus corona yang mereka pelajari di laboratorium, untuk melihat mana yang paling mirip dengan SARS-CoV-2.
Sementara WHO menyatakan, China membatasi pergerakan tim dalam kunjungan di Wuhan dan tidak bisa melakukan kontak dengan masyarakat karena protokol kesehatan.
Tim penyelidik akan menghabiskan waktu dua minggu untuk melakukan kerja lapangan, setelah menyelesaikan dua minggu di karantina hotel setelah tiba di Wuhan.(*)