Gridhot.ID - Baru-baru ini persaingan senjata yang makin tidak teratur membahayakan hampir semua orang.
Amerika Serikat sadar, kemungkinan perang makin besar terjadi.
Oleh sebab itu, AS mulai mengajak musuh-musuhnya mengontrol senjata.
Melansir dari Sosok.id, Rabu (3/2/2021) AS umumkan perjanjian pembatasan nuklir dengan Rusia resmi diperpanjang sampai 2026.
Seorang laksamana bintang empat AS memperingatkan, perang nuklir antara Amerika Serikat dengan Rusia atau China adalah kemungkinan yang sangat nyata.
Dilansir Kontan dari Express.co.uk memberitakan, Laksamana Charles A. Richard, kepala Komando Strategis AS (STRATCOM) yang bertanggung jawab atas senjata nuklir negara itu, menuduh Moskow dan Beijing secara agresif menantang perdamaian dunia dengan cara yang tidak pernah terlihat sejak Perang Dingin.
Sebagai contoh, dia menyoroti serangan dunia maya dan ancaman di luar angkasa dan menambahkan bahwa China dan Rusia memanfaatkan pandemi global untuk memajukan agenda nasional mereka.
Menulis di majalah Prosiding US Naval Insitute, Laksamana Richard memperingatkan: "Perilaku ini tidak stabil, dan jika dibiarkan, meningkatkan risiko krisis atau konflik kekuatan besar."
Richard menambahkan: "Kami tidak dapat mengabaikan atau mengabaikan peristiwa yang saat ini tampaknya tidak mungkin tetapi, jika terjadi, akan memiliki konsekuensi bencana. Kita harus secara aktif bersaing untuk menahan agresi mereka; menyerahkan inisiatif mereka berisiko memperkuat persepsi mereka bahwa AS tidak mau atau tidak dapat merespons, yang selanjutnya dapat membuat mereka semakin berani."