"Pas Putra pulang dari Bali, Putra banyak yang bilang kalau Putra itu cuma dijadikan konten doang," ujar Putra.
"Kan Putra pernah bilang ke Pak Tony (manajeman Ashanty), apa benar Putra cuma dijadikan konten?" tanya Putra.
"Terus kalau Putra cuma dijadikan konten, masih mending Putra keluar, sekalian melanjutkan sekolah yang serius," tambahnya.
Kemudian, tiba-tiba Putra mengaku bahwa dirinya tak lagi dibiayai sekolah oleh Ashanty.
Putra mengetahui hal tersebut ketika tiba-tiba barang-barangnya di pesantren diangkut semua.
Rupanya, disebutkan Abdul Hamim Jauzie, ternyata biaya sekolah Putra ini dialihkan untuk anak lain, bukan Putra.
"Katanya (dana) itu akan dialihkan. Ini kata pak Tony, tim manajemen dari Ashanty," ungkap Abdul Hamim Jauzie lagi.
Akibatnya kini Putra tidak bisa lagi melanjutkan pendidikan di pesantren tersebut.
"Kami hanya mempertanyakan saja. Uang pangkal yang sudah dibayarkan pihak Ashanty ke pesantren katanya diperuntukan untuk anak yang lain," kata Abdul Hamim Jauzie, dilansir TribunnewsBogor.com dari Beepdo.
Bila memang mau melanjutkan di pesantren tersebut, Putra harus membayar uang daftar lagi, yang total nilainya puluhan juta rupiah.