There pun memberikan kata-kata untuk menenangkan Nia.
"It's okay untuk nggak maju ke depan, as long as lu tidak mundur. Maju sedikit-sedikit nggak apa-apa, at least maju sedikit," ujar There.
Namun sepertinya Nia kadung kesal dengan dirinya sendiri.
Ia sampai meminta There untuk membayangkan rasanya jadi dia saat di atas panggung.
"Gue gatel, otak gue ngebaca kayak gitu gue gatel pengen cerita. Coba kalau lo jadi gue, apa yang lo lakukan sih? Kalau lo ada di posisi gue, apa yang lo lakukan? Gue sih asal udah keluar, gue nggak tahu!" serunya masih sambil menangis.
There memberikan pengertian bahwa sikap Nia yang mau mengakui kesalahannya itu sudah bagus.
Nia juga tidak punya kewajiban untuk menjelaskannya kepada semua orang.
"Nggak perlu ngomong ke satu dunia apa yang terjadi. Itu hal yang sulit loh, yang barusan kamu ngomong. Kalau kamu sudah sampai di titik ini, berani dan bisa keluar iya aku nggak mampu, itu udah another level. Bukan tentang orang, tapi tentang diri kamu," ujar There lagi.
Akhirnya Nia Ramadhani nampaknya sedikit tenang dengan sikapnya.
"Makanya gue mikir kalau gue malu, artinya gue sombong. Sekarang kenapa lo malu? Kan lo manusia nih, oh iya. Pokoknya gue malu gue sombong aja. Emang lu pikir lu bisa semuanya?" ujar Nia.