Dia juga mengajak masyarakat untuk berhati-hati apabila membuat konten yang berhubungan dengan uang rupiah.
"Kami ingin ajak masyarakat untuk berhati-hati urusan ini. Bagaimanapun rupiah adalah lambang kedaulatan NKRI," jelas dia.
3. Wacana redenominasi
Terkait redenominasi, Erwin menyebut rencana itu tetap ada, tetapi sangat bergantung pada kondisi sosial, politik, dan ekonomi.
Meski redenominasi tidak akan mengubah daya beli rupiah, kondisi sosial tersebut akan menentukan akseptasi masyarakat.
"Artinya, pelesetan atau bahkan hasutan seperti dalam contoh tadi itu bisa terjadi dalam skala yang luas, sehingga kondisi sosial, politik, dan ekonomi yang stabil menjadi sangat penting dalam implementasi redenominasi. Pengalaman di banyak negara menunjukkan hal tersebut," ujarnya.
4. Motif pengunggah video
Berdasarkan pantauan Kompas.com di aplikasi TikTok, pengunggah pertama juga telah mengklarifikasi video uang bergambar Jokowi itu melalui unggahan video lain.
Menurut Erwin, motif pembuatan video tersebut hanya untuk mendapat traffic dan viewers.
"Ini gue dapetin sekitar empat tahun yang lalu, 2017, waktu di Galeri Nasional, Jakarta," kata dia dalam video klarifikasinya.
"Tidak ada maksud apa-apa atau menggiring opini. Tidak ada maksud membanding-bandingkan Pak Jokowi dengan Pak Soekarno. Intinya pengin dapetin traffic, dapetin viewers," ungkap pengunggah video.