Seperti dalam unggahannya berikut ini:
Lihat postingan ini di Instagram
"Bagian hidup gue ketika menjadi jurnalis, adalah bagian yg sangat membentuk kepribadian & cara berpikir gue. Pengalaman gue meliput di lapangan dengan berbagai kondisi MEMBENTUK HATI gue utk Indonesia.
Orang Indonesia itu mengagumkan!!
Kemanapun gue meliput gue pasti menemukan ketangguhan orang Indonesia menghadapi kesulitan. Mereka bahkan bisa menghadirkan kebahagiaan di tengah kesulitan yg menghimpit.
Mereka yg julid di medsos menurut gue hanya sebagian kecil, dari mereka yg sedang sibuk di luar sana berjuang dari kesulitan hidupnya dan berusaha menghadirkan senyum di dunia mereka.
Apa yang gue liat dalam liputan bertahun-tahun, menanamkan HOPE gue buat bangsa ini.
Terimakasih @metrotv yg sudah memberikan kesempatan buat gue untuk MELIHAT INDONESIA YANG SESUNGGUHNYA.
Selamat ulang tahun ke 20 @metrotv
Walaupun gue bukan lagi bagian dr @metrotv, tapi doa gue tetap dipanjatkan utk cita cita visi @metrotv ".
Hobi Menantang
Ternyata, Prita Laura menggeluti hobi yang cukup menantang, yakni diving atau menyelam.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, hobi ini telah digeluti selama 15 tahun. Seperti yang dilansir dari Kompas.com: Prita Laura, dari Penyuka Diving ke Pandu Laut"
Kecintaannya akan laut menumbuhkan kesadarannya bahwa laut sangat penting bagi kehidupan manusia di Indonesia, yang 79 persen wilayahnya merupakan laut.
Apalagi, dalam pengalamannya menyelam, tak jarang ia mendapati kondisi laut yang buruk di Indonesia.
Prita Laura kemudian mewujudkan kesadarannya itu menjadi kegiatan menjaga dan merawat laut di Indonesia.
Ia bergabung dengan Pandu Laut Nusantara, sejak gerakan peduli laut di Indonesia tersebut diresmikan pada 15 Juli 2018.
Sehabis menjadi moderator diskusi Kawasan Konservasi Laut, Perikanan, dan Ekowisata: Kesepakatan Baru untuk Alam dan Manusia di Indonesia pada Selasa (14/5/2019) sore di Bentara Budaya Jakarta, Prita Laura bercerita tentang kegiatan menjaga dan merawat laut bersama teman-temannya.
"Saya pernah menyelam di laut Kepualuan Seribu. Kedalamannya 10 meter lebih lah. Bayangin, jarak pandang cuma sampai sejengkal ke depan dari muka saya. Airnya kotor, hitam. Pakai lampu juga enggak tembus," tutur Ketua Harian Pandu Laut Nusantara ini kepada Kompas.com
(*)
Source | : | Kompas.com,Surya Malang |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar