Terlebih Merry juga harus merasakan kehilangan kasih sayang dari seorang ayah sejak dua bulan di dalam kandungan.
"Kalau cerita itu pasti netesin air mata. Waktu masih kecil saya berjuang sendiri," kata Merry dalam podcast Rans Entertainment.
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Merry, Asisten Raffi Ahmad Berlinang Air Mata Kenang Perjalanan Hidupnya'
Sambil mengusap air mata, Merry mengingat masa kecilnya yang harus masuk sekolah madrasah lewat jalur orang tak mampu.
Sepulang sekolah, Merry juga pernah menggembalakan kambing tetangga demi mendapat uang.
"Saya izin ke pesantren, izin pamit, orangtua enggak kasih support dalam segi uang, baju, beli kitab," kenang Merry.
Padahal, seingat Merry, keluarga dari pihak ayah saat itu terbilang berkecukupan dibanding dengan keluarga dari ibunya.
Kepedihan cerita hidup Merry tak berhenti, sampai akhirnya ia mencoba peruntungan di Jakarta, dari berjualan sate hingga akhirnya bertemu Raffi Ahmad.
Source | : | Surya.co.id,Grid.ID |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar