"Kalau cerita itu pasti netesin air mata. Waktu masih kecil saya berjuang sendiri," kata Merry dalam podcast Rans Entertainment.
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Merry, Asisten Raffi Ahmad Berlinang Air Mata Kenang Perjalanan Hidupnya'
Sambil mengusap air mata, Merry mengingat masa kecilnya yang harus masuk sekolah madrasah lewat jalur orang tak mampu.
Sepulang sekolah, Merry juga pernah menggembalakan kambing tetangga demi mendapat uang.
"Saya izin ke pesantren, izin pamit, orangtua enggak kasih support dalam segi uang, baju, beli kitab," kenang Merry.
Padahal, seingat Merry, keluarga dari pihak ayah saat itu terbilang berkecukupan dibanding dengan keluarga dari ibunya.
Kepedihan cerita hidup Merry tak berhenti, sampai akhirnya ia mencoba peruntungan di Jakarta, dari berjualan sate hingga akhirnya bertemu Raffi Ahmad.
"Sampai akhirnya ke Jakarta, dagang sate keliling di daerah Depok Timur, waktu itu semalem dapat Rp 15.000, waktu itu satu tusuk masih Rp 600," kata Merry.
"Akhirnya saya ada teman, karena (dagang) sate enggak laku-laku, temenku ajak kerja di sinetron, ketemu bos Raffi," sambungnya.
Berikut video selengkapnya.