Hal ini secara praktis melumpuhkan banyak fungsi pemerintahan.
Pada Minggu (14/2) malam, kendaraan lapis baja muncul di kota Yangon, Myitkyina dan Sittwe. Ini merupakan peluncuran kendaraan lapis baja berskala besar pertama sejak kudeta terjadi awal bulan ini.
Hari ini, lebih dari selusin truk polisi dengan empat kendaraan meriam air dikerahkan di dekat Pagoda Sule di pusat Yangon. Selama ini Pagoda Sule menjadi salah satu lokasi utama unjuk rasa di Yangon.
Reuters mengabarkan, penduduk Myanmar mulai melaporkan adanya gangguan inernet pada hari Senin dini hari. Disebutkan bahwa keempat jaringan telekomunikasi yang tersedia tidak bisa diakses.
Saat ini tentara semakin aktif melakukan penangkapan kepada pengunjuk rasa setiap hari, setelah pada hari Sabtu (13/2) diberikan kekuasaan untuk menahan orang dan menggeledah properti pribadi.
Kedutaan besar negara-negara barat, mulai dari Uni Eropa, Inggris, Kanada, serta 11 negara lainnya, pada hari Minggu mengeluarkan pernyataan bersama meminta para tentara untuk menahan diri melakukan kekerasan terhadap demonstran dan warga sipil.
Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik Myanmar melaporkan bahwa hingga saat ini setidaknya 400 orang telah ditahan sejak kudeta.
(*)