"Kalau ini (terancam miskin) terjadi, saya yang salah karena tidak mengawal dan mendampingi mereka," ujar dia.
Langkah selanjutnya, PT Pertamina Rosneft akan melakukan pemetaan kondisi warga desa tersebut dengan menggandeng tim khusus.
"Kita akan gandeng tim riset dari Lembaga Antropologi Untuk Riset dan Analisa dalam rangka membangun cetak biru CSR (corporate social responsibility) perusahaan berbasis kearifan lokal," ungkap dia.
Perusahan juga akan memberikan pembinaan hingga warga memiliki keterampilan yang baik. Kemudian, warga khususnya para penggarap lahan, akan diajak bergabung dalam pekerjaan padat karya.
"Kalau punya lahan kan punya duit banyak nih, namun penggarapnya kan kasihan," jelas dia.
Wilayah dijaga aparat keamanan
Semenjak warga menerima uang pembebasan tanah dengan nilai miliaran, anggota TNI-Polri ikut terjun mengamankan wilayah.
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi gangguan kamtibmas di desa tersebut.
"Mungkin aja kan mereka yang membeli mobil itu enggak punya garasi. Mereka kita kasih imbauan agar memastikan keamanan dirinya dan hartanya," kata Kapolres Tuban AKBP Ruruh Wicaksono.
Babinsa Desa Sumurgeneng Serka Heri Purnomo memastikan, dirinya dan sejumlah personel berpatroli hampir setiap hari.
"Sejak ada pembebasan lahan pembangunan kilang minyak, saya hampir setiap hari standby di desa," tutur dia.