Gridhot.ID - Seperti yang kita tahu Afghanistan memang bukanlah negara yang damai dan tenang.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Afghanistan sendiri sudah sekitar 40 tahun mengalami konflik perang tak ada hentinya hingga membuat rakyatnya sengsara.
Kemiskinan yang timbul pasca perang Afghanistan menimbulkan cerita pilu.
Dikutip Gridhot dari Kontan, puluhan warga Afghanista rela menjual ginjalnya demi membayar utang.
Di pinggiran kota miskin Herat di Afghanistan barat, setidaknya 32 orang dari 150 keluarga memiliki bekas luka operasi ginjal, kata Ebrahim Hakimi tetua setempat.
Laporan dari The Telegraph pada Selasa (23/2/2021) mengungkap sekelompok pria memperlihatkan bekas luka sepanjang sekitar 30 cm di samping perut mereka.
Garis yang merupakan bekas pembedahan itu hanya contoh kecil dari banyaknya warga Afghanistan yang rela menjual ginjalnya.
Hakimi melanjutkan, pria-pria itu terpaksa melakukannya karena faktor kemiskinan dan ada pasar gelap yang menjual organ ilegal di kota itu.
"Semua orang ini bisa saja jadi perampok atau menodongkan senjata untuk mendapat uang, tetapi mereka tidak melakukannya. Yang mereka punya adalah ginjal dan mereka menjualnya demi keluarga," ujar Hakimi.
Namun, menjual ginjal terkadang tak sebanding dengan risiko yang mereka tanggung. Kesehatan menjadi taruhannya dan peluang kerja mengecil, demi uang instan puluhan juta rupiah.