Pihak Kepolisian juga berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, seperti amunisi senjata api panjang sebanyak sebelas buah, ransel, golok, dan GPS.
Tidak hanya menewaskan dua anggota MIT, kontak senjata tersebut ternyata juga membuat salah satu prajurit TNI, yakni Praka Dedi Irawan tewas.
"Satu prajurit terbaik kita gugur, atas nama Praka Dedi Irawan," terangnya.
Ali Kalora diduga ikut tertembak
Ali Kalora, pimpinan kelompok jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, diduga tertembak saat kontak senjata dengan Satgas Madago Raya, Senin (1/3/2021), dikutip dari Warta Kota.
Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didik Suparnoto membenarkan adanya dugaan Ali Kalora diduga terluka dalam baku tembak.
Dia bilang, pihaknya masih tengah melakukan pengejaran.
"Iya benar, diduga seperti itu. Terkena tembakan dan sedang dilakukan pengejaran," kata Kombes Didik Suparnoto saat dikonfirmasi, Selasa (2/3/2021).
Ia menyampaikan pihaknya masih melakukan pengejaran kepada kelompok Ali Kalora yang berhasil melarikan diri tersebut.
"Satgas Madago Raya masih dilakukan pengejaran untuk yang lain di sekitar Poso Pesisir Utara," terangnya.
(*)