"Sebenarnya saya gak niat untuk jual, banyak tawaran masuk juga mulai dari seller Indonesia berani Rp 18 juta, Rp 20 juta, dan 25 juta. Tapi gak saya lepas karena saya tahu harganya masih di atas Rp 30 juta," tutur pemilik thirfting shop XStyle ini.
Tiba-tiba, ada orang asal Amerika Serikat menawar bajunya seharga Rp 2.500 USD.
"Si pembeli awalnya bukan followers XStyle, namun banyak akun yang repost temen-temen seller vintage, nah jadi tersebar klo saya punya kaos itu dan ada seller AS yang lihat dan langsung minat. Transaksinya juga sangat simple dan cepat, dia nanya harga dan size, saya pasang 2.500 USD size XL, langsung menit itu juga deal. Ill take it. Dan transfer," terang Zaenal.
Bahkan setelah bajunya resmi dijual ke orang AS tersebut, 10 menit kemudian ada lagi orang yang menawar dengan harg yang lebih tinggi, yakni 3.500 USD atau sekitar Rp 50 juta.
Karena sudah kadung deal dengan pembeli pertama, tawaran yang lebih tinggi itu akhirnya terpaksa ditolak.
7 Tahun Jalani Bisnis Baju Bekas
Zaenal Mutaqqin bercerita, dirinya merintis bisnis pakaian bekas ini sejak 2014 lalu.
Sebelum memulai bisnis, Zaenal adalah seorang karyawan bank.
"Waktu itu saya sebagai karyawan bank jadi nyari pendapatan sampingan dengan jualan. Akhirnya di tahun 2017 saya resign dari pekerjaan karena usaha sudah mulai stabil jadi berani utk berhenti kerja dan fokus usaha," tuturnya.
Source | : | TribunAmbon.com,TribunBanten.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar