Gridhot.ID -Kondisi kesehatan Nia Ramadhani belakangan ini kurang baik.
Menurut asisten Nia, Theresa Whienatan, istri Ardi Bakrie itu didiagnosis kekurangan zat besi.
Dikutip dari GridStar.ID, There mengungkap kondisi Nia yang bermasalah dengan kandungan zat besi.
"Tadi dia (Nia) abis suntik, jadi kan tangan sebelah kirinya dia, tendonnya bermasalah. Jadi susah banget dibuat naik-naik kayak gitu (tangannya)" ujar There dalam acara Nyonya Bos di YouTube Trans TV, Jumat (5/3/2021).
"10 hari lalu sudah ke dokter. Dokter sudah bilang ke dia untuk enggak main golf selama 10 hari."
"Dia masih main golf, dia curang, akhirnya tadi disuntik terus sekarang ngeplek tangannya. Dia harus suntik iron (zat besi)," imbuh There.
Nia juga harus memeriksakan diri ke Amerika Serikat lantaran kondisinya.
"Nah dokter Amerika ini sudah bilang iron dia bermasalah. Iron dia jauh di bawah standar dan saturasinya benar-benar jelek banget," ujar There.
Namun, ungkapan dokter saat itu hanya didengar Nia tanpa melakukan aksi apa pun.
Dikutip dari TribunJatim.com, Nia cuma berjanji pada dokter akan suntik zat besi di Indonesia.
Ternyata kejadian di TikTok Awards Indonesia 2020 menjadi sentilan untuk Nia.
Saat itu, Nia tak bisa membaca prompter sampai penampilannya dikritik tidak profesional sebagai pembawa acara.
"Akhirnya kembali ke Indonesia, kejadian kemarin itu juga sangat menampar dia. Di situ Tuhan negur dia, jangan nyepelein kesehatan," kata There.
Gara-gara penglihatannya, daya pikir istri Ardi Bakrie tersebut juga menurun.
"Kabur saat melihat. Jadi selama ini dia ngira silinder. Tapi ternyata si iron ini punya dampak pada penglihatan," beber There.
"Akhirnya dia mau di MRI soal tangannya, akhirnya dia mau disuntik iron. Semoga aja setelah di suntik ini benar kata dokter di Amerika kalau penglihatan dia bisa lebih clear," pungkas There.
Lantas, benarkah kekurangan zat besi seperti yang dialami Nia dapat menyebabkan telmi alias telat mikir hingga gangguan penglihatan?
Pakar gizi Primaya Hospital Tangerang dan RS Hermina Tangerang, dr Yohan Samudra, SpGK, AIFO-K saat dihubungi Kompas.com, Rabu (4/3/2021), membenarkan hal ini.
Yohan mengatakan bahwa anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi dapat mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan, apabila dibiarkan dalam jangka panjang.
Sebab, kata Yohan, fungsi sel darah merah adalah mengantarkan oksigen dan zat gizi ke seluruh tubuh.
Akibat kondisi anemia karena kekurangan zat besi seperti yang dialami Nia ini, lanjutnya, menyebabkan kurangnya hantaran oksigen dan zat gizi yang diperlukan tubuh ke organ, termasuk otak dan mata.
"Gejalanya bisa telmi (telat mikir), sulit konsentrasi, sering lupa, blurry vision (penglihatan kabur), dan lain sebagainya," kata Yohan.
Oleh sebab itu, Yohan menyarankan apabila dirasakan beberapa gejala seperti itu, harus segera dicari penyebab lainnya, sehingga dapat diberikan terapi yang tepat.
Lebih lanjut Yohan mengatakan, gejala anemia yang umum di antaranya seperti lemah, letih, lesu, dan pucat.
Gejala kekurangan zat besi lainnya seperti hipotensi dan gangguan fungsi organ karena hipoksia jaringan dalam jangka panjang.
Hipoksia adalah kondisi penurunan saturasi oksigen dalam tubuh, baik yang disadari maupun tidak disadari oleh penderitanya.
"Kalau sudah mengganggu organ seperti gangguan penglihatan artinya (anemia atau masalah kekurangan zat besi seperti yang dialami Nia Ramadhani) cukup parah," jelas Yohan.
Untuk mencegah anemia yang disebabkan oleh kurangnya asupan zat besi yang dibutuhkan oleh tubuh, Yohan menyarankan agar mengonsumsi bahan makanan yang tinggi kandungan zat besi.
Di antaranya bahan makanan sebagai berikut, daging merah, produk dari unggas, telur, sea food, hati sapi, hati ayam.
Yohan mengatakan bahwa menurut AKG (Angka Kecukupan Gizi) dari Kementerian Kesehatan tahun 2019, kebutuhan zat besi pada orang dewasa sekitar 10-20 mg per hari.
(*)