Gridhot.ID- Laut China Selatan hingga sekarang masih panas dengan konflik antara Amerika dan China.
China mencoba memiliki Laut China Selatan.
Sementara ASmencoba menjaganya dari serbuan China.
Melansir dari Kontan.co.id, di tengah panasnya konflik itu, mendadak Prancis ikut campur.
Bahkan Presiden Prancis Emmanuel Macronberusaha menempatkan Prancis sebagai kekuatan alternatif lain bagi China dan AS di Laut China Selatan.
Dilansir dari express.co.uk pada Senin (8/3/2021),Prancis telah meningkatkan kehadiran militernya di Indo-Pasifik selama beberapa minggu terakhir.
Pada awal Februari, Angkatan Laut Prancis memerintahkan kapal selam serang nuklirnya Émeraude ke wilayah tersebut dan baru-baru ini mengerahkan lebih banyak kapal.
Kapal serbu amfibi, Tonnerre, dan fregat Surcouf akan berlayar melalui perairan yang diklaim oleh Beijing itu dalam beberapa hari mendatang.
Selain itu, Prancis akan mengambil bagian dalam latihan angkatan laut bersama skala besar dengan India, Australia, Jepang, dan AS sebagai bagian dari misi tahunan Jeanne d'Arc.
Collin Koh, seorang peneliti di Sekolah Studi Internasional S. Rajaratnam, mengatakan kepada Daily Telegraph bahwa Macron mencoba memposisikan Prancis sebagai kekuatan alternatif bagi China dan AS.