"Kami tertarik untuk mencegah degradasi yang tidak dapat diubah jika Amerika menyadari risiko yang terlibat," tambahnya.
Melansir Al Jazeera, Biden mengatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin "akan membayar mahal" menyusul laporan intelijen AS yang mengaitkan Moskow dengan kampanye pengaruh yang berusaha mengarahkan suara pemilih untuk Donald Trump.
Laporan tersebut, yang diterbitkan Kantor Direktur Intelijen Nasional pada Selasa (16/2/2021), menyimpulkan, Moskow berusaha untuk "mendorong narasi pengaruh" yang mencakup klaim yang menyesatkan atau tidak berdasar terhadap Biden.
"Kepada organisasi media AS, pejabat AS, dan individu terkemuka AS, termasuk beberapa orang yang dekat dengan mantan Presiden Trump dan pemerintahannya,” sebut laporan Kantor Direktur Intelijen Nasional, seperti dilansir Al Jazeraa.
Laporan itu menyebutkan, Putin "sadar dan mungkin mengarahkan" kampanye untuk melemahkan Biden dan mendorong Trump.
Sebelumnya, intelijen AS menyatakan, agen Rusia telah berusaha untuk ikut campur dalam Pemilihan Presiden AS 2016 melalui kampanye peretasan dan pengaruh.(*)