Dengan harapan, tak ada tindakan radikalisme atau terorisme yang dilakukan dianggota grup itu.
"Tapi memang berat untuk memberikan pandangan yang berbeda itu, berat," ucapnya.
Dia mengatakan, masih banyak orang tersebut yang mengelompokan orang kafir, sesat, dan label-label lainnya.
Sehingga untuk membuka pandangan itu, sambung Joko, harus banya berdiskusi, membuka diri dan pikiran.
"Untuk yang muda-muda harus belajar dengan guru tepat. Jangan dengan guru yang mengkerdilkan Indonesia, mengadu domba, atau yang mengkotak-kotakan," ucapnya.
"Islam itu besar, Islam itu luas. Jihatnya, seperti saya membuka soto ini, jadi saya harus jamin kehalalannya, kebersihannya, sopan santun kami, sosialisasi kami, dan sebagianya," ujarnya.
Pria kelahiran Kulonprogo itu juga aktif untuk memberikan pandangan kewirausahaan untuk mantan narapidana kasus terorisme yang baru saja keluar dari penjara.
Hal ini dilakukan agar mantan narapidana tersebut bisa mandiri, dan tidak kembali ke jalur radikalisme atau terorisme.
5. Harga Soto Murah Meriah
Mantan terpidana kasus terorisme Bom Bali Jilid I Joko Triharmanto (44) alias Jack Harun, kini kian sukses menjalankan bisnis kulinernya.