Dilansir dari Detikmiliter.com Indonesia dengan keberagamannya juga memiliki banyak ilmu bela diri lokal yang sangat terkenal, bahkan Pasukan Khusus Militer Rusia (Spetsnaz) Belajar Ilmu Kebatinan di Bali.
Hal ini menunjukan betapa hebatnya ilmu bela diri Indonesia itu sendiri di mata dunia.
Berbagai perguruan silat telah membuka perguruan dari beberapa dekade dan juga memiliki puluhan bahkan ribuan pendekar yang belajar dan telah lulus dari perguruan silat tersebut.
Memang bukan berarti Silat tidak digunakan oleh TNI tapi silat bukan menjadi jenis bela diri yang secara resmi serta wajib untuk organisasi militer di indonesia.
TNI lebih mengutamakan Yong Moo Do, Ilmu bela diri asal Korea ini telah resmi menjadi Bela Diri Militer khususnya (BDM) TNI AD.
Anda tentu dapat melihatnya pada parade dan pertunjukan di ulang tahun HUT TNI ke 70.
Seperti yang dituliskan Kompas.com, "Kuasai Bela diri Yong Moo Do Jadi Parameter Kenaikan Pangkat TNI."
Dengan menguasai dan memiliki Kemahiran dalam bela diri Yong Moo Do dijadikan sebagai salah satu ukuran untuk kenaikan pangkat seorang tentara di lingkungan TNI AD.
Seorang prajurit yang telah menyandang sabuk hitam, Paling kurang Dan I, mempunyai peluang besar naik pangkat.
Lalu dimana posisi dan kebanggaan terhadap ilmu beladiri lokal kita (silat)?
Berikut adalah beberapa ilmu beladiri yang digunakan oleh TNI atau militer Indonesia: