"Anak saya sudah umur lima tahun, mau enam tahun, saya ngelihat anak saya semakin besar.
Sepertinya sebagai bapak saya harus mencontohkan yang baik buat anak saya.
Melihat istri saya juga pak, dulu saya kalau jarang pulang-pulang, saya pulang jam 2 pagi, dia tiba-tiba saya buka kamar, dia lagi menangis," sambungnya.
"Jadi kan saya, 'Ah, ya sudahlah, mungkin saya dipertemukan dengan Nagita dan anak Rafathar itu adalah untuk kebaikan saya'," jelasnya.
Meski begitu, Raffi tak menyesali hal itu namun menjadikannya sebagai pembelajaran.
"Saya itu anaknya suka tantangan, kalau ada kesalahan saya tidak menyesali tapi menjadikan pembelajaran dan saya berterima kasih pada masalah-masalah saya membuat saya jadi lebih dewasa," bebernya.
Setelah membaca dan mendengar penjelasan Raffi, Dody sang pakar mikro ekspresi mengurai soal analisanya.
"Detailnya dapet, saya harus akui itu, kejujuran," terang Dody.
"Jujur karena ketahuan terus akhirnya jujur," timpal Raffi disambut tawa seisi ruangan.
"Cuman menariknya kenapa pertanyaannya satu jawabnya muter," pungkas pakar mikro ekspresi.
Berikut video lengkapnya:
(*)
Source | : | TribunSolo.com,Tribunstyle.com |
Penulis | : | Septia Gendis |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar