Umum di perairan Indonesia
Mira mengatakan, paus baleen adalah satwa yang umum dijumpai di perairan Indonesia, apalagi di daerah-daerah yang bersisian dengan laut dalam.
Dia menyebut, salah satu ciri khas dari paus baleen adalah pada pertulangan rahang bawahnya, yakni tidak ada tulang penyambung antara rahang kanan dan kiri.
"Memang pertulangan rahang bawahnya tidak memiliki tulang penyambung antara rahang kanan dan kiri. Sehingga ketika terekspose, akan terlihat seperti sepasang gading," kata Mira.
Mengutip Smithsonian Magazine, 1 September 2017, baleen adalah organ yang diandalkan jenis paus tanpa gigi ini untuk menyaring makanan dari laut.
Baleen adalah ratusan pelat fleksibel, yang terbuat dari protein struktural keratin, dan tumbuh ke bawah dari rahang atas paus, serta berbaris seperti tirai.
Para peneliti memperkirakan, struktur mulut yang unik itu berevolusi secara bertahap sekitar 30 juta tahun yang lalu, ketika lautan penuh dengan paus bergigi yang bersaing untuk mendapatkan makanan yang terbatas.
Mengutip Kartu Identifikasi Cetacea untuk Samudera Hindia yang diterbitkan oleh Food and Agriculture Organization (FAO), jenis paus baleen terdiri dari beberapa spesies, yaitu:
* Paus kanan selatan (Eubalaena australis)
* Paus kanan pygmy (Caperea marginata)
* Paus biru (Balaenoptera musculus)
* Paus sirip (Balaenoptera physalus)
* Paus sei (Balaenoptera borealis)
* Paus bryde (Balaenoptera edeni/brydei complex)
* Paus omura (Balaenoptera omurai)
* Paus minke (Balaenoptera acutorostrata)
* Paus minke antartika (Balaenoptera bonaerensis)
* Paus bungkuk (Megaptera novaeangliae)
Jadi, ini makhluk di Natuna bukan bangkai dari Gajah Mina ya.
(*)
Source | : | Kompas TV,intisari |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar