Lebih lanjut, otoritas menyebutkan bahwa CVR akan dibawa ke laboratorium. Butuh waktu tiga hari hingga 1 minggu untuk membuat transkrip dari data CVR.
Data tersebut akan disesuaikan dengan data dalam FDR yang lebih dahulu ditemukan pada 12 Januari 2021 lalu.
CVR yang merupakan bagian dari kotak hitam pesawat ini merupakan komponen penting untuk mengungkap penyebab kecelakaan udara yang dialami Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182.
CVR berisikan data percakapan yang terjadi di kokpit antara pilot dan co-pilot.
Sebelumnya KNKT telah menemukan bagian black box berisi flight data recorder (FDR) pesawat Sriwijaya Air SJ 182, tiga hari pasca kecelakaan.
FDR merupakan bagian kotak hitam yang berisi data-data rekaman penerbangan dan semua aspek pesawat.
Diberitakan sebelumnya, Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).
Pesawat rute Jakarta-Pontianak itu mengangkut 62 orang yang terdiri dari 6 kru aktif, 46 penumpang dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi.(*)