Ia sudah coba untuk Atta klarifikasi, namun Atta malah diam saja.
"Jadi kesempatan ini juga saya, ingin mengatakan itu tidak pantas. Sudah saya pendam ini sekian lama," tambahnya.
Bahkan, kakeknya merasa sedih atas perkataannya.
"Papa langsung merasa sedih dengar hal itu. Dibilang orang rendahan, orang biasa-biasa aja sedangkan pihak sana ditinggikan. Lantainya tanah dan lain-lain itulah," jelas sang paman.
"Kami sudah minta untuk beri klarifikasi, apakah dia salah ngomong atau apa tetapi dia tidak mau," tambahnya.
Akhirnya sang paman beri klarifikasi keadaan keluarga sesungguhnya.
"Jadi saya beri klarifikasi, ayah kami orang yang sederhana bukan orang rendahan. Ayah kami derajatnya sama dengan kakek (dari sang ibu) nya," ungkap sang paman.
"Ayah saya bidangnya memang berbeda. Kalau kakeknya apoteker cuma ayah kami ini sebagai Accounting Manager di Dumai begitu. Jadi hanya itu saja bedanya," tambahnya.
Sang Paman mengaku keluarga juga sudah terlanjur kesal dengan pernyataan Atta dan tak mau peduli dengan Atta.
"Tidak ada pernah terjadi, rumah itu lantainya tanah. Bukannya kami enggan jadi miskin cuma jangan sampai merendahkan begitu. Meskipun bercanda tetapi itu tidak baik," tegasnya.