Ia juga menyoroti soal posisi gubernur DKI Jakarta yang menjadi sorotan tingkat nasional.
Sebab, ia menilai, posisi gubernur DKI Jakarta saat ini terlalu politis, berkaca dari kepemimpinan Anies Baswedan yang justru terkadang dibandingkan dengan kepemimpinan tingkat nasional dalam hal ini Presiden Joko Widodo.
"Karena berbicara gubernur DKI hari ini, itu seperti berbicara tentang presiden, seakan-akan emuanya menjadi salah, menjadi keliru. Karena posisi gubernur DKI sekarang ini terlalu politis, beda seperti 5 atau 10 tahun lalu," ungkapnya
Meski demikian, Pasha mengaku siap mengemban tantangan apabila memang benar dirinya diusung menjadi calon gubernur atau wakil gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2024 mendatang.
Bagi Pasha, pengalamannya menjadi wakil wali kota hingga pelaksana tugas wali kota Palu cukup membuatnya memiliki kemampuan dalam memimpin sebuah wilayah.
"Kalau memang perintah partai, kenapa tidak. Modal kami sebagai wakil walikota dan juga plt wali kota Palu kan prinsipnya sama, sistemnya sama. Malah, kalau kami di daerah posisinya lebih sulit. Pemerintah provinsi kan fungsinya koordinasi. Gubernur itu tidak punya wilayah, yang punya wilayah itu kota, kabupaten. Menurut saya lebih mudah menjadi gubernur, daripada menjadi wali kota atau bupati," tandasnya
(*)