Gino mengatakan ia mengeluarkan kurang lebih Rp 7 juta setiap tahun untuk biaya hidup anaknya itu di Bandung.
Selepas lulus, Lutfi sempat diterima kerja di luar kota, tetapi Gino tak setuju. Ia menyarankan Lutfi untuk mencari kerja di Jakarta saja.
Akan tetapi, anaknya belum mendapatkan kerja karena terhalang situasi pandemi.
Sa'wanah, yang saat itu sedang menemani suaminya bekerja, menambahkan Gino tak ingin anaknya itu bekerja terlalu jauh.
Untuk mengisi kekosongan waktu, anaknya aktif mengikuti kegiatan di Karang Taruna.
Lutfi sempat menjadi petugas sensus penduduk di permukiman sembari mencari kerja.
"Dia aktif di karang taruna dekat rumah. Sempat jadi petugas untuk mendata warga," ungkapnya.
Anaknya juga memilki cita-cita lain. Lutfi berniat meneruskan kuliah S2 Hukum untuk menjadi notaris. Namun, ia tersandung oleh biaya yang cukup mahal.
Source | : | tribunnews,TribunJakarta.com |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar