Gridhot.ID - Baru-baru ini Negeri Gingseng, Korea Selatan sedang meluncurkan Jet Prototupe baru.
Dilansir Gridhot.ID dari intisari-Online, jet tempur tersebut ternyata merupakan proyek bersama antara Korea Selatan dan Indonesia.
Mengetahui hal itu, Jokowi selaku Presiden Indonesia memberi ucapan selamat dalam acara itu secara virtual.
Dalam sambutannya secara virtual di acara itu, Jokowi mengatakan, pada 2010, Indonesia dan Korea Selatan menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang kerjasama pengembangan KF-X dan I-FX untuk memenuhi kebutuhan jet tempur kedua negara dalam waktu 30 hingga 40 tahun ke depan.
Karena itu, Presiden mengucapkan selamat kepada seluruh entitas di Korea Selatan atas peluncuran pertama prototipe jet tempur KF-X.
Jokowi berharap, prototipe pertama ini bisa menjadi landmark moment bagi Korea Selatan secara umum dan secara khusus bagi industri penerbangan negeri ginseng.
Melansir dari Kontan.co.id, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menghadiri langsung acara peluncuran prototipe jet tempur KF-X di Sacheon, Korea Selatan.
Prabowo hadir di acara itu atas undangan Pemerintah Korea Selatan atas nama Pemerintah RI.
Jokowi mengatakan, pada 2010, Indonesia dan Korea Selatan menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang kerjasama pengembangan KF-X dan I-FX untuk memenuhi kebutuhan jet tempur kedua negara dalam waktu 30 hingga 40 tahun ke depan.
Mengutip laman Kementerian Pertahanan RI, Presiden mengharapkan, kesuksesan peluncuran pertama prototipe KF-X ini bisa terus memberikan manfaat positif untuk kerjasama pertahanan antara Indonesia dan Korea Selatan.
"Kami akan bersama sampai pengembangan selesai dan kedua negara (Korea Selatan dan Indonesia) bersama-sama memanfaatkan pasar negara ketiga dengan sistem produksi massal," kata Presiden Korea Selatan Moon Jae-In saat meresmikan, seperti dikutip Yonhap.
Memiliki 10 pod untuk rudal
Keraguan tumbuh atas komitmen Indonesia untuk program bersama itu.
Maklum, Indonesia berjanji menanggung 20% dari total biaya biaya proyek KF-X dan IF-X, tetapi telah berhenti melakukan pembayaran setelah menginvestasikan 227,2 miliar won.
Tetapi, selama pertemuan dengan Presiden Moon dan Menteri Pertahanan Korea Selatan Suh Wook, menurut pejabat negeri ginseng, melansir Yonhap, Prabowo setuju bahwa proyek jet tempur tersebut melambangkan kepercayaan antara kedua negara.
Upacara peluncuran berlangsung di markas Korea Aerospace Industries di Kota Sacheon, lebih dari lima tahun setelah Korea Selatan memulai program 8,8 triliun won (US$ 7,9 miliar) untuk menggantikan armada jet tempur F-4 dan F-5 Angkatan Udara mereka yang sudah tua pada akhir 2015.
"Peluncuran prototipe ini adalah langkah besar dalam proses pengembangan, karena itu berarti kami memasuki fase pengujian kemampuan jet tempur setelah benar-benar membangun apa yang hanya kami gambar," sebut Badan Program Akuisisi Pertahanan Korea Selatan (DAPA) dalam keterangan tertulis.
Dengan muatan maksimum 7.700 kilogram, KF-21 Boramae akan memiliki 10 pod untuk rudal udara-ke-udara dan senjata lainnya.
Jet tempur ini mampu terbang pada kecepatan 2.200 kilometer per jam dengan jangkauan 2.900 km.
Rencananya, tes penerbangan pertama KF-21 Boramae berlangsung pada 2022, dengan seluruh pengembangan akan selesai di 2026.
Saat pengembangan selesai, Korea Selatan akan menjadi negara ke-13 yang membuat jet tempur.
Dijuluki jet tempur generasi 4,5, KF-21 bukanlah pesawat siluman.
Tetapi, para pejabat Korea Selatan mengatakan, negaranya akan melanjutkan penelitian untuk kemungkinan konversi dengan fitur tambahan di masa depan.(*)