"Aku baru mulai berfikir, aku sudah kasihan lihat mama yang berjuang mati-matian demi aku supaya lulus Polwan," katanya.
Tanpa disangka, Tivany dinyatakan lolos dan diterima menjadi anggota Polwan setelah melalui serangkaian tes, yakni administrasi, akademik, psikologi, aku kulus, hingga test kesehatan jasmani.
Menurut Tivany, sang ibu sangat merasa bangga terhadap Tivany, mengingat dirinya berjuang sendiri untuk membiayai kebutuhan sekolah anak-anaknya.
Para tetangga pun juga tak menyangka, Tivany dapat menjadi kebanggaan keluarga.
Kini, dirinya bertugas di Polres Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
Tivany berharap dengan pengalaman masa lalunya dapat menginspirasi banyak orang untuk lebih percaya diri, termotivasi, dan lebih semangat dalam menjalani hidup.
Juga tak lain, dirinya ingin dapat memberikan gambaran bahwa penampilan bukan hal yang mutlak untuk menilai seseorang, apalagi jika membuat orang tersebut patah semangat.
Tivany juga ingin memotivasi para peserta yang mengikuti seleksi penerimaan anggota POLRI baru di tahun-tahun setelahnya.
(*)