Kepada polisi, JT mengakui perbuatannya telah menganiaya CRS.
Ia mengaku emosi setelah melihat tangan anaknya berdarah usai jarum infus dicabut.
Pihak pengamanan rumah sakit sempat melerai saat JT mengamuk.
Namun, ia tetap memukuli korban.
"Pelaku juga bukan anggota Polri. Hanya saja sewaktu kejadian ada anggota polisi yang mencoba melerai. Dari kejadian ini diharapkan masyarakat bisa mengambil pelajaran untuk menahan diri, apalagi ini masih dalam bulan Ramadhan," imbuh Kapolres.
Terkait kejadian itu, JT menyampaikan permohonan maaf kepada pihak keluarga CRS maupun rumah sakit.
JT mengaku tersulut emosi akibat kelelahan usai menunggu anaknya yang sedang di rawat.
"Saya emosi sesaat saja, saya mohon maaf kepada seluruh pihak yang merasa dirugikan terutama korban. Saya tersulut emosi dikarenakan saya sudah kelelahan menjaga anak sejak beberapa hari kemarin," ungkapnya.(*)
Source | : | TribunnewsBogor.com,Sripoku.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar