Hakim mengibaratkan Gibran seperti sosok striker di dunia sepak bola, layaknya Ronaldo.
Gibran mampu membangun momentum dengan cepat.
"Gibran tidak butuh waktu bertahun-tahun untuk menyiapkan dan menggerakkan mesin-mesin elektoralnya seperti kandidat lain," ucap dia.
"Gibran bisa muncul tiba-tiba lalu menyalip capres lainnya," tambahnya.
Efek kuda hitam yang dimiliki Gibran perlu diantisipasi para kandidat calon presiden, termasuk Anies Baswedan.
Anies mungkin sedikit diuntungkan dengan sejumlah dukungan yang mulai merapat ke dirinya.
Tak terkecuali, Billy Haryanto, pengusaha beras sekaligus pernah mendukung Jokowi di Pilpres 2014 dan 2019 serta Gibran.
Ia dirasa memahami peta kekuatan jejaring Gibran dan PDI Perjuangan di tingkat akar rumput.
"Keberhasilan Anies menggaet Billy bisa dibaca sebagai strategi untuk mengantisipasi efek kuda hitam Gibran juga," ujar dia.
"Orang-orang seperti Billy bisa membantu Tim Sukses Anies untuk mendeteksi efek kuda hitam Gibran sejak dini, sehingga tidak mudah disalip di tikungan," tambahnya.