Gridhot.ID -Kontak senjata antara aparat Satgas Nemangkawi dan KKB Papua terjadi di sekitar markas Lekagak Telenggen.
MengutipTribunPapua.com,insiden tersebut terjadi di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, Selasa (27/4/2021) pagi.
"Memang benar kontak senjata terjadi di sekitar markas KKB yang berlokasi di Kampung Makki, Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak," kata Kapolda Papua Irjen Pol Fakhiri di Jayapura, Selasa (27/4/2021).
Kontak senjata antara aparat Satgas Nemangkawi dan KKB tersebut berlangsung selama 8 jam.
Baku tembak terus terjadi ketika aparat melakukan pengejaran terhadap kelompok kriminal tersebut.
Gerombolan KKB pimpinan Lekagak Telenggen itu akhirnya terdesak dan langsung kabur ke hutan.
"Kontak senjata cukup panjang, dari jam 8 pagi sampai jam 4 sore, sekitar 8 jam. Personel kami terus mengejar hingga jarak 1,6 kilometer," ujar Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (27/4/2021).
Ia memastikan, aparat akan tetap mengejar KKB yang terus melakukan aksi kriminal bersenjata dan telah membuat jatuhnya korban jiwa cukup banyak.
Menurutnya, KKB kiniakan terus terdesak karena diyakini logistik mereka akan segera habis.
KKB dikakatan juga sempat berusaha menembaki helikopter.
"Iya, mereka sempat tembak (helikopter), saya belum bisa pastikan kena atau tidak, tapi evakuasi akhirnya berhasil dilakukan," kata dia.
Pimpinan KKB di wilayah Yambi atau Puncak, Lekagak Telenggen disebut terlihat saat kontak senjata itu.
"Ada Lekagak di sana, sekitar 70-an (anggotanya) dengan 28 senjata api, dari kontak tembak itu mereka mundur. Saat evakuasi tiga korban (Brimob) kita dapat posisi mereka," ujar Kamal, Rabu (28/4/2021).
Diberitakan sebelumnya, kejadian itu menyebabkan seorang anggota Brimob, Bharada Komang gugur.
Sedangkan dua anggota Brimob yang terluka bernama Ipda Naton Tonapa dan Bripka Moh Syaifudin.
"Iya, ada kontak tembak tadi pagi di Ilaga. Tiga orang korban, satu meninggal Bharada Komang. Semua korban sudah dievakuasi ke Timika," ujar Kapolda Papua, Irjen Mathius Fakhiri, di Jayapura, Selasa (27/4/2021) dikutip dari Kompas.com.
Kombes Kamal mengatakan dalam insiden itu9 orang anggota KKB juga tewas terkena tembakan senjata aparat.
Namun, untuk identitas kesembilan anggota KKB pimpinan Lekagak Telenggen belum diketahui secara jelas.
"Dari data-data yang dikumpulkan dari lapangan, ditemukan ada sekitar sembilan KKB yang meninggal dunia," ujar Kamal, Rabu (28/4/2021).
Hal tersebut dipastikan oleh personel Satgas Nemangkawi yang terlibat kontak senjata yang terjadi kemarin.
Mengenai jasad anggota KKB, Kamal menyebut personel Satgas Nemangkawi tak dapat menemukannya.
"Mereka (KKB) langsung bawa (jenazah), kita juga monitor dari alat digital yang mereka gunakan," kata dia.
Kamal mengatakan, hingga saat ini aparat gabungan TNI-Polri masih terus melakukan pengejaran terhadap KKB.
Sebab, saat terjadi kontak senjata itu, KKB pimpinan Lekagak Telenggen diketahui langsung kabur.
"Setelah personel gabungan memasuki lokasi kelompok kriminal bersenjata di Kampung Maki, Distrik Gome, Kabupaten Puncak, terjadi kontak tembak yang mengakibatkan kelompok kriminal bersenjata mundur dan meninggalkan Kampung Maki," kata dia.
Diketahui, aksi yang dilakukan KKB pimpinan Lekagak Telenggen belakangan semakin beringas.
Selama April 2021, tercatat tiga warga sipil tewas ditembak, dua di antaranya guru yang bertugas di Beoga dan seorang pelajar di Ilaga.
Selain itu, dua aparat keamanan gugur, termasuk Kabinda Papua Mayjen TNI (Anumerta) I Gusti Putu Danny Karya Nugraha.
(*)