Tanah Kuburannya Masih Basah, Sosok Politikus PDIP Ini Tanpa Tedeng Aling-aling Sebut Tengku Zulkarnain Sebagai Ustaz Gadungan: Ceramahnya Nggak Ada yang Berkualitas

Gridhot.ID -Ustaz Zulkarnain meninggal dunia di tengah perjuangannya sembuh dari virus Covid-19.Dilansir dari Grid.ID, sang pemuka agama menghembuskan nafas terakhirnya saat menjalani perawatan di RS Tabrani, Pekanbaru, Riau pada Senin (10/5/2021) sore.

Namun, seperti tanpa punya empati, politikus PDI Perjuangan Dewi Tanjung justru menyebut Tengku Zulkarnain sebagai ustaz gadungan.

Baca Juga: Jauh Sebelum Jadi Pelawak Sukses di Indonesia, Sapri Ternyata Pernah Hidup Susah Jadi Tukang Bangunan Hingga Jualan Bubur Demi Hidupi Keluarganya, Berikut Perjalanan Karier sang Komedian"Manusia sakau ini kalau ngomong memang banyak halusinasinya," ujar Dewi Tanjung."Mana mungkin Jokowi mau ngomentarin kematian si Zul."

Dewi Tanjung pun mempertanyakan sosok pria yang gemar mengenakan surban putih itu.

Baca Juga: Ada di Tangga yang Sama, Terkuak Hal Ini Diduga Jadi Awal Mula Tanda Perseteruan Ayu Ting Ting dan Nagita Slavina, Begini Jawaban Sang Biduan Saat Ditanya Soal Raffi Ahmad"Emang dia siapa? Cuma ustaz gadungan yang otaknya hanya mengajarkan soal melayani 72 bidadari," tambah Dewi Tanjung."Dan ngadu ayam doang."

Dewi Tanjung juga menyebut ceramah Tengku Zulkarnain nggak ada yang berkualitas."Ceramah si Zul nggak ada yang berkualitas untuk umat Islam," tambahnya.Rocky Gerung sebelum memberi kritikan kepada Presiden Jokowi yang menurutnya nggak angkat bicara soal meninggalnya Tengku Zulkarnain.

Baca Juga: Dapat Rejeki Nomplok Jelang Lebaran, Mukena yang Mirip Dipakai Amanda Manopo Saat Syuting Ikatan cinta Laku di Pasaran, Penjual: Stok Habis Sampai Kirim ke Luar Kota

Kompas.com

Baca Juga: Selalu Koar-koar Miliki Harta Triliunan, Kini Nikita Mirzani Pamer Jam Tangan Seharga Rp 1,7 Miliar, Seloroh Sang Artis Kontroversial: Murah Lah..Bagi Rocky Gerung, Tengku Zulkarnain adalah pengkritik yang tajam dan tak pernah berhenti melihat apa yang buruk dari bangsanya.

"Dan itu mesti kita kasih pujian," ujar Rocky Gerung."Karena ada orang yang tetap ingin bicara tanpa sensor, bicara tanpa takut bahwa akan dihujat." Rocky Gerung kemudian melanjutkan, bangsa ini harus belajar untuk menghormati mereka yang berbeda, bahkan yang berbeda secara radikal.(*)