Gridhot.ID - Bima Samudra menjadi sorotan sejak kemunculannya di sinetron Ikatan Cinta.
Bima berperan menjadi Purnomosuami dari Cantika (Aliyah Faizah) pemilik Cantika Skin Care.
Pemilik nama Arya Dewa Bima Samudra ini lahir di kota Bandung pada 20 April 1989.
Mengutip GridFame.id, sebelum terjun ke dunia hiburan, Bima pernah menjadi pramugara.
Namun,karena ketakutannya akan ketinggian dan darah, Bima akhirnya memilih untuk berhenti.
Lalu ia memutuskan terjun ke dunia hiburan karena mengikuti jejak almarhum ibunya yang juga berprofesi sebagai penyanyi serta pemain film.
Selain jago akting, Bima juga pandai dalam bernyanyi sejak duduk di bangku SMA.
Ia kerap kali mengikuti kontes bernyanyi dan pernah mendapatkan juara 1.
Punya kelebihan di bidang tarik suara, Bima lantas mengikuti audisi Indonesian Idol dan The Voice Indonesia.
Di situlah awal karier Bima mulai beranjak naik.
Bima kemudian menerima banyak tawaran bermain dalam bebeapa FTV.
Sempat meroket karena berakting di sinteron Aisyah, kini karier Bima makin gemilang diIkatan Cinta.
Terlepas dari itu, Bima ternyata pernah tersandung kasus yang sempat membuat dirinya viral.
Fotonya pernah diambil oleh oknum tak bertanggung jawab tanpa seijinnya.
Dikutip dari Kompasiana, berawal dari salah satu web, adapengakuan seorang pramugari yang naksir penumpang ganteng tapi ternyata penumpang itu malah naksir teman pramugaranya.
"Saya mengetahui portal berita itu dari seorang pramugara yang pernah saya tulis di blog. Dia mengeluh, fotonya dicomot tanpa izin untuk ilustrasi artikel tersebut.Dan beberapa teman dekatnya langsung konfirmasi kepadanya. Seakan-akan pramugara yang diceritakan di artikel itu adalah saya. Soalnya saya difoto pakai seragam kerja," kata Bima.
"Pertama saya bukan gay. Saya punya cewek. Dan jujur saja, gara-gara ini juga jadi nggak enak komunikasi dengan dia. Belum lagi kalau sampai keluarga tahu, juga orang-orang di kantor," keluhnya.
Selain itu, Bima rupanya juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi.
Ia bergabung dengan komunitasn 1000 guru untuk mengajar anak-anak di daerah pedalaman.
(*)