"Jadi waktu kecil aku sering digandeng ibuku utang di warung-warung itu," kenang Inul Daratista.
Pekerjaan sang ayah yang hanya sebagai penjahit membuat motivasi Inul Daratista menjadi sukses kian membesar.
"Masa sih hidupku begini terus? Ibuku ngutang, bapakku penjahit, terus nanti aku kayak apa?" ucap Inul.
Untuk membantu perekonomian keluarga, Inul kecil diajak bergabung dengan grup musik tetangganya dan menyanyikan lagu pop.
"Kadang dibayar Rp 3.000 sampai Rp 5.000 itu di tahun 1990-an," ungkap Inul.
Dengan iming-iming bayaran lebih besar, Inul pun bersedia membawakan lagu-lagu dangdut.
"Tetangga sebelahku ada orkes juga. Dia bilang, 'kamu kalau nge-pop enggak ada duitnya. Kamu ikut dangdutan aja, nyanyi satu atau dua lagu'," kenangnya.
Sejak saat itu Inul Daratista akhirnya memantapkan hati menjadi penyanyi dangdut.
"Akhirnya kan dikasih Rp 13.000 sampai Rp 15.000. Wah lumayan itu," kata Inul.