GridHot.ID - MasterChef Indonesia Season 8 episode ketujuh yang tayang Sabtu (19/6/2021) tampak menegangkan.
Sebab, Chef Juna tiba-tiba melempar piring milik salah satu peserta.
Apa alasannya?
Melansir Tribunnews.com, ketiga juri awalnya memanggil peserta bernama Seto untuk ke depan, menghidangkan makanannya.
Seto pun majumembawahidangan bernama Udang Jamur Kucai dan Nasi Honje.
"Apa ini Seto?" tanya Chef Arnold dikutip dari kanal YouTube, Minggu (20/6/2021).
"Tumis Udang Jamur sama Nasi Honje chef," jelas Seto.
Tanpa banyak kata, Chef Arnold langsung memindahkan makanan Seto ke piring yang lebih kecil dan membuang sisa makanannya ke tempat sampah.
Chef Arnold lalu menuangkan air ke piring yang digunakan Seto untuk menyajikan masakannya.
"Dan tiba-tiba piringnya dituang air. Aku tau nih masalahnya apa, piringnya kotor," komentar Jesslyn.
Sejurus kemudian Chef Arnold mengambil gulungan tissue.
Tampaknya, ia hendak mengelap piring Seto tersebut dengan tissue.
Namun, sepertinya Chef Juna tak sabar melihat rekannya itu kerepotan.
Ia lalu maju menghampiri Chef Arnold dan meraih piring Seto.
"Kami capek," ucap Chef Juna sembari melempar piring keramik berwarna bitu itu ke lantai.
Seketika piring Seto itu pecah berkeping-keping.
Seto dan para peserta yang ada di Galeri syok melihat kemarahan Chef Juna.
Banyak peserta yang langsung tutup telinga mendengar suara pecahan piring yang dilempar Chef Juna.
"Delapan season saya di sini, baru sekali saya lempar piring," kata Chef Juna sambil menahan emosinya.
Kontestan asal Jambi, Fabs syok melihat 'piring terbang' melayang di depan matanya.
"Piring terbang maan," kata Fabs.
Senada dengan Fabs, melihat kemarahan Chef Juna itu Wynne mengira ada UFO di Galeri MasterChef.
"Wow Kang Seto, ada UFO melayang," canda Wynne.
Setelah ketegangan tersebut usai, barulah Chef Arnold mencicipi masakan Seto.
Saking menegangkannya, Chef Arnold sampai tak ingat menu apa yang dibuat oleh Seto.
Disusul dua juri lainnya maju untuk mecicipi masakan Seto.
"Gimana Seto," tanya Chef Arnold setelah para juri selesai mencicipi.
Merasa bersalah karena keteledorannya, Seto langsung meminta maaf.
"Yang pertama, saya minta maaf chef, tadi nggak sempat ngelap piring," jelas Seto.
"Nggak sempat is a fuc*ng excuse (nggak sempat adalah alasan yang tak masuk akal)," ujar Chef Arnold.
"Iya, maaf," jawab Seto sambil menundukkan wajahnya.
"Kamu bisa masak 45 menit, dan untuk kalian semua juga," kata Chef Arnold.
Chef Juna pun turut mengkritik alasan yang dilontarkan pria yang berprofesi sebagai dosen itu.
Menurutnya, tidak sempat ngelap piring dengan membiarkan piring kotor saat disajikan adalah dua hal yang berbeda.
"Seto, dengerin saya baik-baik. Tidak sempat ngelap piring sama piring yang terlihat seperti itu adalah dua hal yang berbeda," papar Chef Juna.
"Kalo kamu tidak sempat ngelap, itu pinggir-pinggir harusnya masih kotor," lanjut Chef Juna.
Di akhir penjurian, Chef Arnold mengingatkan, seenak apapun makanan yang disajikan jika piringnya kotor bisa merusak segalanya.
Para juri lalu mempersilakan seto untuk kembali ke banch-nya.
Saat melewati pecahan piring yang dilempar Chef Juna, Seto pun membungkuk.
Chef Juna yang mengira Seto hendak membersihkan pecahan piring pun lalu menegurnya.
Ia meminta Seto untuk membairkan pecahan piring tersebut.
Namun rupanya Seto punya alasan tersendiri, ia ingin menyimpan kepingan piring keramik itu sebagai kenang-kenangan.
"Buat saya inget supaya nggak lupa chef," ungkap Seto.
"Sambil jalan ke banch, saya pungut satu pecahan piring buat saya pigurain di rumah, supaya jangan lupa ngelap piring," pungkas Seto.
(*)