Jika setelah divaksin tidak terjadi efek samping apapun, bukan berarti tubuh tidak merespon vaksin yang telah diberikan.
Hal itu bisa saja terjadi karena setiap orang memiliki respon imun yang berbeda-beda sehingga bisa menimbulkan efek samping yang beragam.
Sebagian orang bisa tidak mengalami efek samping, lainnya mengalami efek ringan, bahkan bisa ada yang mengalami efek lebih parah.
Perbedaan respon tubuh terhadap vaksin bisa terjadi karena berbagai faktor.
Dilansir dari ABC News, seorang ahli virologi dari Griffifth University bernama Johnson Mak menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhinya.
Di antara faktor yang mempengaruhinya yaitu genetik, seberapa sehat tubuh kita ketika mendapat vaksin, seberapa sensitif sistem imun kita, dan level stres kita.
“Vaksin yang sama akan memberi efek yang berbeda pada tiap orang karena kita semua berbeda”, kata Professor Mak.
Selain itu, ternyata orang yang cenderung mendapatkan efek samping yang lebih banyak adalah wanita, orang yang masih muda, dan orang yang sudah pernah terinfeksi Covid-19.
Data tersebut berdasarkan data epidemiologi dari Doherty Institute.