GridHot.ID - Warga Tanjungpandan, Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bernama Jupri Ahmad (53), diduga telah diterkam buaya yang sebelumnya kerap diberinya makan.
Jupri yang bekerja sebagai penjaga mesin air PT Belitung Sand Mining (BSM) diduga diterkam buaya di rawa sungai Desa Dukong Desa Dukong, Simpang Pesak, Belitung Timur.
Melansir BangkaPos.com, Jupri disebut gemar memberi makan binatang buas tersebut ketika bekerja.
Hal itu disampaikan rekan kerja korban yang juga mandor lapangan divisi pasir bangunan PT BSM, Mustadi (43).
"Sering marahin saya katanya mereka harus diberi makan biar tidak mengganggu. Sering dikasih makan anjing," kata Mustadi padaSabtu (19/6/2021).
Kronologis
Mustadi menceritakan, awalnyaada empat orang yang berada di sekitar TKP yaitu di rawa yang berada dalam kawasan PT BSM, Desa Dukong, Simpang Pesak, Belitung Timur.
Namun tiga orang lainnya termasuk dirinya sudah pulang meninggalkan lokasi.
Tinggal Jupri sendirian karena ia sempat bilang ke Mustadi ingin cuci tangan terlebih dahulu baru pulang.
Lalu setelah beberapa lama Jupri tak balik ke camp, Mustadi dan rekannya menyusul ke lokasi lagi.
Ternyata di lokasi sudah tidak ada orang hanya tinggal motor, dompet, ponsel, dan kartu identitas korban.
"Saat ke lokasi saya lihat ada semacam cakaran di tanah tepi kolong dekat lokasi. Jadi kemungkinan besar dia mencakar tanah tersebut saat ditarik ke dalam air," kata Mustadi.
Sampai pukul 11.30 WIB korban belum bisa ditemukan dan Tim SAR Gabungan masih berusaha mencari korban.
Proses Pencarian Korban
Melansir Kompas.com, upaya pencarian yang dilakukan tim SAR gabungan terkendala banyaknya ranting pohon dan lokasi yang dihuni kawanan buaya.
"Pencarian dilanjutkan besok pukul tujuh pagi. Hari ini ada beberapa kendala seperti banyaknya ranting di muara dan lokasinya itu banyak buaya," kata Kepala Kantor SAR Pangkalpinang Fazzli dalam pesan WhatsApp, Sabtu (19/6/2021).
Fazzli menuturkan, laporan orang hilang pertama kali diterima pada Jumat (18/6/2021) malam.
Tim langsung bergerak ke lokasi dan tiba sekitar pukul 02.00 WIB.
"Ada tiga tim yang melakukan pencarian, termasuk dari pihak perusahaan yang menggunakan ekscavator," ujar Fazzli.
Evakuasi
Melansir Bangkapos.com. proses evakuasi Juperi Ahmad yang dilakukan Tim SAR gabungan berlangsung dramatis karena dijaga dua ekor buaya.
Awalnya, pencarian dibagi menjadi dua tim, yakni penyisiran darat dan penyisiran air.
Korban ditemukan sekitar pukul 10.27 WIB, oleh tim air.
Komandan Pos (Danpos) SAR Belitung, Rahmatullah Hasyim menyampaikan proses evakuasi dilakukan secara cepat karena dikhawatirkan akan adanya serangan binatang buas dari seputar tempat tersebut.
"Saat ditemukan kondisi korban sudah tidak utuh lagi, dan ditunggui dua ekor buaya, kami harus bergerak cepat agar tidak rerjadi hal yang tidak diinginkan," ujar Rahmat kepada Bangkapos.com, Minggu (20/6/20
Proses evakuasi jasad korban sekitar 10 menit, awalnya tim penyisir air memasuki alur bandar rawa melalui cara mendayung perahu karet, karena lokasi banyak kayu dan ditumbuhi tumput sehingga tidak dapat menggunakan mesin.
Pengambilan jasad korban pun tidak dapat dilakukan sekaligus karena kondisi korban yang sudah tidak utuh lagi, sehingga harus menggunakan dua kontong mayat.
Selanjutnya, jasad korban dibawa kedaratan, sekitar pukul 11.00 WIB. Jenazah korban langsung dibawa pihak keluarga ke rumah duka yang berada di Desa Perawas, Tanjungpandan.
(*)