SoalAstraZenecasendiri, vaksin ini diklaimefektif terhadap varian Delta dan Kappa, yang pertama kali diidentifikasi di India.
Dilansir dari kompas.com yang mengutipReuterspada Selasa (22/6/2021), hal itu berdasarkan studi yang dilakukan oleh Universitas Oxford.
Di mana mereka menyelidiki kemampuan antibodi monoklonal dalam darah dari orang yang pulih dan dari mereka yang divaksinasi untuk menetralkan varian Delta dan Kappa.
Hasil penyelidikan itu lantas dianalisis oleh Public Health England (PHE).
Analisi menunjukkan bahwa vaksin yang dibuat oleh Pfizer Inc dan AstraZeneca menawarkan perlindungan tinggi lebih dari 90% terhadap rawat inap dari varian Delta.
"Hasil studi Oxford terbaru dibangun berdasarkan analisis terbaru oleh PHE," kata perusahaan itu.
Sebelumnya,PHE mengatakan, dua dosis vaksin AstraZeneca mungkin sekitar 85% hingga 90% efektif melawan Covid-19 dengan gejala.
Pernyataan itu keluar pada akhir Mei 2021 lalu.
Akan tetapi mereka belum memiliki data yang cukup untuk menyimpulkannya.