Gridhot.ID - YouTuber Atta Halilintar tidak percaya sang ibunda memiliki utang sebesar Rp 400 juta.
Utang itu terungkap pasca seorang pria bernama Savasmenagih kepada ibunda Atta, Lenggogeni Faruk.
Diketahui, Savas yang menagih utang tersebut adalah anak angkat Umi Afif.
Savas sebelumnya menjelaskan bahwa utang ibunda Atta ke Umi Afif terjadi pada 24 tahun silam.
Dikatakan Savas, kala itu Umi Aviv menyerahkan uang sebesar 30 ribu Euro pada ibunda Atta.
Ia menyebut ibu mertua Aurel tersebut ingkar janji dalam mengembalikan uang Umi Aviv.
Savas menyayangkan sikap Atta yang meyakini bahwa orang tuanya tidak mungkin berhutang.
"Saya juga udah lihat gimana Atta menjawab beberapa pertanyaan wartawan," kata Savas mengutip Tribun Seleb dari kanal YouTube, Kamis (24/6/2021).
"Cuman di sini sangat disayangkan sih Atta kok bisa dia meyakini bahwa orang tuanya tidak punya utang sama sekali," sambungnya.
Padahal, kata Savas, suami Aurel Hermansyah itu belum bertanya langsung pada Lenggogeni.
"Sedangkan dia di TV juga pernah bilang belum konfirmasi, nggak nanya-nanya, nggak tau apa-apa," terang Savas.
"Tapi dia yakin bahwa orang tuanya nggak ada utang. Masa sih dia yakin tanpa mengetahui atau bertanya langsung ke ibunya dulu," paparnya.
DitemuiTribunnews.comdi kawasan Jakarta, Atta menegaskan tidak kenal dengan orang yang menyebut ibunya punya utang Rp 400 juta.
"Jujur aku gak kenal orang itu. Kalau ditanya juga utang apa aku gak tahu ya. Enggak mungkin orang tua aku kayak gitu, aku gak percaya sih," kata Atta belum lama ini.
Attamenegaskan tuduhan orang tuanya itu adalah ujian kehidupan keluarganya, dan berharap bisa menjadi penggugur dosa.
"Aku pribadi aku aja sampai sekarang kayaknya aku gak punya utang, sama bank aja aku gak punya utang. Karena aku pada prinsipnya aku akan membeli kalau aku mampu," jelasnya.
"Aku orangnya gak mau memaksakan yang gak bisa dibeli apalagi sampai minjem duit orang," tambah pria berusia 26 tahun itu.
Atta merasa lebih baik jika menjalani kehidupan dari nol ketimbang ia harus hidup mewah tapi uangnya hasil dari pinjaman.
"Apalagi bisnis, aku mending mulai dari satu juta daripada mulai dari seratus juta tapi duit orang," ujar Atta.
(*)