Namun bukan lebih baik, pernikahan tersebut merupakan awal dari kehancuran Titin.
Selain namanya langsung hilang bak ditelan bumi, namanya kembali mencuat manakala ia menjadi janda untuk kedua kalinya.
Tak hanya itu, pada tahun 1916, ada kabar yang menyebut jika Titin menderita sakit keras.
Lebih parahnya lagi, bahkan Titin jatuh miskin, ia menjadi sangat melarat dan tidak memiliki biaya untuk berobat.
Pada saat itu, untuk bertahan hidup, Titin harus bergantung belas kasihan orang lain.
Dulu sebagai aktris terkenal dengan kekayaannya, mobil lebih dari satu, beberapa bangunan rumah, tapi setelah itu dia hanya memiliki beberapa lembar pakaian yang sudah lusuh.
Hingga akhirnya, penyakit yang diderita Titin selama bertahun-tahun membawanya pergi menghadap Sang Maha Kuasa.
Ya, tepat pada 15 Mei 1966, di umurnya yang masih cukup muda, yakni 35 tahun Titin justru meninggal dalam kemiskinan.
Sungguh sangat miris, mengingat Titin seorang yang pernah menghibur rakyat Indonesia, ia malah meninggal dengan kondisi yang menyedihkan.(*)