Hingga pada hari kesepuluh, UAS merasakan napasnya pendek-pendek dan sesak. Ia lantas buru-buru mengambil kertas dan menuliskan surat wasiat untuk anaknya, Mizyan Hadzi Abdillah.
Dalam surat wasiat tersebut, UAS berharap anaknya bisa mengiriminya doa jika ia benar-benar meninggal. Dia juga menuliskan harapannya kepada sang anak untuk menjadi penghafal Alquran alias hafiz.
“Saya ambil kertas, saya tulis pesan, wahai anakku kalau aku mati jangan kau ke dukun, kau mesti mentauhidkan Allah, kau kirim aku Alf-Fatihah, kau doakan aku, kau mesti masuk sekolah masuk pesantren ngapal Quran, karena saya sangka pada hari kesembilan kesepeuluh, napas sudah pendek sekali,” tutur UAS.
Namun, setelah rutin mengonsumsi madu dan vitamin C, kondisi UAS berangsur pulih dan sehat.
“Begitu beberapa hari saya minum madu, lalu kemudian saya minum vitamin C pagi petang siang, hilang, sehat sampai sekarang. Kena prank saya,” pungkasnya.(*)