Dr Gianotti sendiri sempat mengambil sampel kulit perempuan tanpa identitas itu pada 10 November 2019.
Italia dihantam kasus pertama pada Februari 2020. Dr Gianotti mulai mencari sampel kulit untuk melihat apakah ada jejak Covid-19.
Dia melakukan dua kali tes pada sampel tersebut.
Keduanya menunjukkan duri dan cangkang protein virus itu.
Dua tes itu dijadikan pertimbangan oleh Dr Gianotti untuk mencari urutan virus, guna mendapat konfirmasi perempuan itu memang terpapar corona.
Dr Massimo Barberis, kolega Dr Gianotti mengatakan, "Yang saya kecewa itu satu. Kami tidak bisa menggelar tes ketiga pada kulit itu."
Dr Barberis mencatat, kasus pertama yang diakui oleh pemerintah Italia terungkap di kawasan utara.
Dr Barberis menduga si pasien nol ini terinfeksi oleh seseorang tanpa gejala, sebelum mengeluh sakit di November 2019.(*)