Usia Sudah Kepala Tiga, Kondisi Wajah Putri Anne Disentil Dokter Kecantikan, Istri Arya Saloka Pasrah: Dalam Hatiku, Tua Tua Tua...

Gridhot.ID -Sejak kepopuleran Arya Saloka di sinetron Ikatan Cinta, sosok Putri Anne kerap jadi sorotan.

Bahkan Putri Anne tak jarang dibanding-bandingkan dengan Amanda Manopo, lawan main Arya Saloka.

Beberapa netizen di media sosial juga cukup banyak yang julid terhadap Putri Anne.

Pasangan yang menikah pada 2017 itu memang jarang mengumbar kemesraan dan menutupi kehidupan pribadi mereka.

Meski begitu, istri Arya ini cukup aktif di media sosial dan sering mengunggah momen keseharian.

Seperti diketahui, wanita 31 tahun itu selalu menunjukan rasa bangganya menjadi ibu rumah tangga.

Bahkania termasuk vokal dalam menyuarakan dan membela martabat perempuan yang memilih menjadi ibu rumah tangga.

Namun, Putri Anne belum lama ini mengeluhkan penampilannya yang terekam di postingan Instagram.

Dalam unggahan itu, Putri Anne membagikan pengalamannya saat mengunjungi dokter kecantikan.

DilansirBanjarmasinPost.co.id dari akun @putriannesaloka (14/7/2021), ia membagikan sepenggal dialog dengan dokter kecantikannya.

"Dokter (bilang) Kita mulai pakai age corrector ya Bu Putri," tulis Putri Anne.

Mendengar hal tersebut, Putri Anne hanya bisa menerima saran dari dokter sembari merasa tersentil.

Sebab, menurutnya, itu tandanya secara tidak langsung dokter menyebut usianya sudah tua dan butuh age corrector.

"Aku (bilang) oh iya, dok. (Dalam) hatiku, tua tua tua tua tua," kata Putri Anne.

Dalam unggahannya itu, Putri Anne sambil menyematkan sticker 'Happy Halloween'.

Hal ini seakan menunjukkan keresahannya akan usia yang semakin tua dan sudah butuh age corrector dalam menunjang penampilannya.

Sebagai informasi, Putri Anne dulu sempat bermain di berbagai sinteron, salah satunya Tukang Ojek Pengkolan.

Namun, Putri Anne memilih untuk vakum dari dunia hiburan yang telah membesarkan namanya.

Sebelum menikah dengan Arya Saloka, Putri Anne mengambil keputusan besar dalam hidupnya.

Wanita keturunan Norwegia-Jawa itu memutuskan untuk menjadi seorang mualaf.

(*)

PROMOTED CONTENT