Fahmi mengatakan dirinya sempat dipasangi kateter.
Namun karena tidak nyaman, Fahmimeminta tim dokter untuk melepas kateternya.
Selain sempat dipasangi kateter, Fahmi juga harus memakai selang oksigen lantaran saturasi oksigen dalam darahnya hanya 78.
"Aku kan pakai selang HFNC yang gede banget. Enggak nyaman, enggak bisa tidur karena sakit banget," kata Fahmi.
Fahmi Aditian sendiri merupakan salah satu pasien Covid-19 dengan gejala berat sehingga ia sempat berpikir tak akan selamat.
Selama 10 hari berjuang antara hidup dan mati melawan Covid-19, Fahmi merasa mentalnya terganggu.
Pasalnya tak ada satupun anggota keluarga yang boleh menjenguk sehingga ia berpikir akan meninggal sebatang kara.
"Mentalnya keganggu. Ini gue sakit enggak ada yang nemenin. Keluarga, teman- teman enggak ada yang jenguk," ujar Fahmi.
"Ini gimana meninggalnya, meninggalnya sendirian. Aku sudah mikir aneh-aneh di situ (di ruang ICU)," jelasnya.
Berat badan Fahmi pun turun 12 Kilogram, hingga akhirnya ia bangkit berkat dukungan tim medis di rumah sakit.